DEKLARASI SPARTAKUS
Hari ini, 17 Oktober 2012 hari yang bersejarah. Bila 60 tahun yang lalu, tentara berusaha melakukan kup terhadap parlemen dengan memaksa Bung Karno membubarkan parlemen sementara moncong-moncong meriam diarahkan ke istana, hari ini kami berikrar untuk berjuang bersama rakyat pekerja Indonesia meraih kemerdekaannya dan kedaulatannya: berjuang demi demokrasi partisipatoris dalam bidang politik dan ekonomi; berjuang menuju Masyarakat Sosio-demokratik Indonesia alias Masyarakat Sosialis Indonesia.
Hari ini, 17 Oktober 2012 hari yang bersejarah. Bila 60 tahun yang lalu, tentara berusaha melakukan kup terhadap parlemen dengan memaksa Bung Karno membubarkan parlemen sementara moncong-moncong meriam diarahkan ke istana, hari ini kami berikrar untuk berjuang bersama rakyat pekerja Indonesia meraih kemerdekaannya dan kedaulatannya: berjuang demi demokrasi partisipatoris dalam bidang politik dan ekonomi; berjuang menuju Masyarakat Sosio-demokratik Indonesia alias Masyarakat Sosialis Indonesia.
Ya, hari ini kami mendeklarasikan SPARTAKUS (Serikat Perjuangan Pemuda Kristen Untuk Sosialisme).
Jalan hidup Yesus dari Nazaret adalah praksis pembebasan. Premis nilainya jelas: preferential option for the poor and the oppressed. Kematian-Nya di kayu salib memeteraikan kesetiaan-Nya terhadap kaum miskin dan tertindas. Kebangkitan-Nya memeteraikan keyakinan-Nya bahwa Kerajaan Allah pertama dan terutama diperuntukkan bagi kaum miskin dan tertindas, sekaligus memastikan bahwa perjuangan kaum miskin dan tertindas – rakyat pekerja – demi pemerdekaan dan tatanan perikehidupan yang lebih adil-manusiawi tidak akan sia-sia! Bagi SPARTAKUS, inilah hakikat Kekristenan Liberatif.
Jalan hidup Yesus dari Nazaret adalah praksis pembebasan. Premis nilainya jelas: preferential option for the poor and the oppressed. Kematian-Nya di kayu salib memeteraikan kesetiaan-Nya terhadap kaum miskin dan tertindas. Kebangkitan-Nya memeteraikan keyakinan-Nya bahwa Kerajaan Allah pertama dan terutama diperuntukkan bagi kaum miskin dan tertindas, sekaligus memastikan bahwa perjuangan kaum miskin dan tertindas – rakyat pekerja – demi pemerdekaan dan tatanan perikehidupan yang lebih adil-manusiawi tidak akan sia-sia! Bagi SPARTAKUS, inilah hakikat Kekristenan Liberatif.
Dengan asas Kekristenan Liberatif, yang berkomitmen pada Injil Pembebasan sebagaimana diwartakan oleh Yesus dari Nazaret, dan berdialog kritis-terbuka dengan Sosialisme Ilmiah, SPARTAKUS mengajak para pemuda Kristen untuk bergabung, menempa diri dalam teori dan praksis Kekristenan Liberatif, melakukan kerja-kerja konsientisasi, organisasi, dan mobilisasi di kalangan rakyat pekerja.
Semoga Junjungan kami, Yesus Kristus, menyertai dan memberkati perjuangan ini! Amin! ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar